Darah buatan akan menjadi bagian dari proses transfusi darah dalam tubuh manusia. Luc Douay, peneliti dari Universitas Pierre dan Marie Curie, Paris sukses melakukan transfusi pertama kali di dunia menggunakan darah buatan.
Saat uji coba yang dilakukan oleh Douay, setelah lima hari transfusi, sel darah tinggal 94 sampai 100 persen dalam sirkulasi tubuh. Setelah 26 hari, ia masih tersisa antara 41 sampai 63 persen. Ini merupakan angka normal dari siklus hidup yang diproduksi sel darah.
Temuan ini menjadi kabar gembira bagi dunia kesehatan internasional. “Ini memunculkan harapan bahwa cadangan darah bisa tak terbatas jumlahnya,” kata Douay, seperti dikutip dari Pop Science, 16 November 2011. “Dunia saat ini sangat membutuhkan cadangan darah,” ucapnya.
Meski jumlah donor meningkat, kata Douay, kebutuhan atas persediaan darah sangat tinggi terutama di kawasan yang memiliki tingkat infeksi HIV tinggi di mana cadangan donor darah yang layak cukup rendah jumlahnya.
“Sel darah yang diuji ternyata mampu berfungsi seperti sel darah normal, yang secara efektif membawa oksigen ke sekujur tubuh,” kata Anna Rita Migliaccio, pakar medis dari Mount Sinai Center, New York. “Ini menunjukkan bahwa sel itu hidup secara normal dalam tubuh manusia,” ucapnya.
Hasil temuan Douay tersebut kini dipublikasikan pada jurnal medis, Blood. Meski demikian, untuk sampai ke tahap memproduksi massal darah buatan, masih panjang jalan yang harus dilalui karena seorang pasien yang membutuhkan transfusi darah membutuhkan jauh lebih banyak sel darah dibandingkan dengan pengujian yang dilakukan oleh Douay dan rekan. (eh)
Sumber: http://teknologi.vivanews.com
0 komentar:
Posting Komentar