Cari

this my BLOG

Sabtu, 03 Desember 2011

Pengaruh Rhodamin Terhadap Peristiwa Gagal Bepisah (Non Disjunction)



Rhodamine dalam kehidupan sehari-hari biasa kita temui di makanan yang mengandung pewarna tekstil atau bahkan dalam pakaian kita sendiri yang menggunakan pewarna tekstil. Rhodamine sendiri adalah salah satu kandungan yang terdapat pada pewarna tekstil.

            Rhodamin B merupakan zat pewarna sintetis berbentuk serbuk Kristal berwarna kehijauan, dalam bentuk larutan pada konsentrasi tinggi berwarna merah keunguan dan konsentrasi rendah berwarna merah terang (Trestiati, 2003; Merck Index, 2006). Termasuk golongan pewarna xanthenes basa, dan terbuat dari meta-dietilaminofenol dan ftalik anhidrid, suatu bahan yang tidak bisa dimakan (Nainggolan dan Sihombing, 1984 dalam Universitas Sumatra Utara, tanpa tahun) serta sangat berfluoresensi (Merck Index, 2006).
            Rhodamin B digunakan sebagai pewarna kertas, kapas, wool, serat kulit kayu, nilon, sabun dan industri tekstil sebagai pewarna bahan kain atau pakaian (Merck Index, 2006) dan dalam laboratorium digunakan sebagai pereaksi (reagensia) untuk identifikasi plumbum, bismuth, kobalt, merkuri (Cu), mangan (Mg), thalium (Th) dan sebagai bahan uji pencemaran air (CTFA, 1991 dalam Universitas Sumatra Utara, tanpa tahun).

Gambar 1. Struktur kimia rhodamine

            Rhodamin B merupakan zat warna yang berbahaya yang sampai sekarang masih banyak disalahgunakan dalam mewarnai berbagai makanan dan minuman. Analisis yang menggunakan metode destruksi yang dilanjutkan dengan metode spektrofometri, telah diketahui bahwa sifat racun rhodamin B tidak hanya disebabkan senyawa organik, tetapi oleh karena kontaminasi senyawa anorganik terutama timbal dan arsen (Subandi, 1999 dalam Universitas Sumatra Utara, tanpa tahun). Dengan terkontaminasinya rhodamin B dengan kedua unsur tersebut, menyebabkan rhodamin B berbahaya jika digunakan sebagai pewarna pada makanan, obat maupun kosmetik. Hal ini didukung oleh Winarno (2004) dalam Universitas Sumatra Utara (tanpa tahun) yang menyatakan bahwa timbal memang banyak digunakan sebagai pigmen atau zat pewarna dalam industri kosmetik dan kontaminasi dalam makanan dapat terjadi akibat penggunaan zat pewarna tekstil tersebut. (Universitas Sumatra Utara, tanpa tahun)
Di dalam struktur rhodamin B terdapat ikatan dengan senyawa klorin (Cl) dimana atom klorin tergolong sebagai senyawa halogen dan sifat halogen yang berada di dalam senyawa organik sangat berbahaya dan memiliki reaktivitas yang tinggi untuk mencapai kestabilan dalam tubuh dengan cara berikatan terhadap senyawa-senyawa di dalam tubuh yang menimbulkan efek toksik dan memicu kanker pada manusia (Kusmayadi dan Sukandar 2009 dalam Universitas Sumatra Utara, tanpa tahun). Juga senyawa Alkilating (CH3-CH3 ) dan bentuk struktur kimia yang poli aromatik hidrokarbon (PAH) dimana bentuk senyawa tersebut bersifat sangat radikal, menjadi bentuk metabolit yang reaktif setelah mengalami aktivasi dengan enzim sitokrom P-450. Bentuk radikal ini akan berikatan dengan protein, lemak dan DNA (Levi,1987 ; Zakaria et al., 1996). (Universitas Sumatra Utara, tanpa tahun)
Mikrotubul yang menjadi penyusun dari benang-benang spindle juga merupakan protein. Ketika senyawa alkilating dalam rhodamin yang masuk ke dalam tubuh teraktivasi oleh enzim sitokrom P-450, maka sifat radikal yang dimilikinya akan segera berikatan dengan tubulin pembentuk benang spindle sehingga menyebabkan mekanisme pembentukan benang spindle menjadi terhenti. Karena benang spindle yang tidak terbentuk, otomatis pada fase anaphase, pasangan kromosom yang harusnya memisah ke kutub berlawanan menjadi gagal berpisah karena tidak ada benang spindle yang menariknya, sehingga pasangan kromosom tertarik ke kutub yang sama.

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...