Cari

this my BLOG

Senin, 05 Desember 2011

Gigabyte G1.Sniper2: Lengkap Dengan Berbagai Amunisi untuk Snady Bridge



Gigabyte sepertinya tidak maen-maen dalam emunculkan inovasinya dalam menyambut sandy bridge, meskipun sekarang udah ada yang namnya Ivy bridge juga siih. Tpi ivy bridge hanya untuk i7 aja kan, jadi kalo mau pke yang sandy bridge masih ada ni Gigabyte G1.Sniper 2 yang sebelumnya udah didajului oleh G1Assassin1 dan yang kedua.  Kalo yang ini sudh beda dengan seri yang sebelumnya loo . untuk G1.Sniper2 memiliki chipset Z68 yang dimaksudkan sebagai pasangan prosesor Sandy Bridge LGA 1155 keluaran Intel (G1.Assassin2 adalah motherboard X79 untuk CPU Sandy Bridge Extreme).
Moterbiard ini udah menjadi anggota dari seri G1.Killer (sereem juga) nah dengan G1 yang diembeli dengan Sniper2 ini memiliki kelebihan2 yang sangat menarik, G1.Sniper2 dipersenjatai dengan berbagai macam fitur andalan Gigabyte, seperti Dual BIOS dan material (komponen) konstruksi berkualitas tinggi Ultra Durable 3. Di samping itu, terdapat beberapa kelengkapan tambahan ekslusif yang hanya dapat ditemui di seri motherboard G1.Killer, yaitu chip audio Creative Soundblaster X-Fi terintegrasi dan LAN Controller Bigfoot Networks Killer E2100


 Tapi jgan saah, nggk cuma itu aja yang udah nempel di Motherboard killer ini, dengan dibekali chipset Z68 kemampuan-kemampuan “bawaan” dari chipset Z68 juga dapat ditemui di motherboard ini, termasuk Intel Smart Response Technology, LucidLogix Virtu GPU Virtualization, serta tak lupa dukungan interface PCI Express generasi ke tiga. Menarik bukan? Inilah spesifikasi lengkap dari Gigabyte G1.Sniper2:

Spesifikasi

CPU
  1. Support for Intel® Core™ i7 processors/Intel® Core™ i5 processors/ Intel® Core™ i3 processors/Intel® Pentium® processors/Intel® Celeron® processors in the LGA1155 package
  2. L3 cache varies with CPU
(Please refer “CPU Support List” for more information.)
Chipset
  1. Intel® Z68 Express Chipset
Memory
  1. 4 x 1.5V DDR3 DIMM sockets supporting up to 32 GB of system memory
    * Due to Windows 32-bit operating system limitation, when more than 4 GB of physical memory is installed, the actual memory size displayed will be less than 4 GB.
  2. Dual channel memory architecture
  3. Support for DDR3 2133/1866/1600/1333/1066 MHz memory modules
  4. Support for non-ECC memory modules
  5. Support for Extreme Memory Profile (XMP) memory modules
(Please refer “Memory Support List” for more information.)
Onboard Graphics Integrated Graphics Processor:
  1. 1 x HDMI port, supporting a maximum resolution of 1920×1200
Audio
  1. 1 x Creative CA20K2 chip
  2. Support for Dolby® Digital Live and DTS™ Connect
  3. Support for X-Fi Xtreme Fidelity® and EAX® Advanced HD™ 5.0 technologies
  4. High Definition Audio
  5. 2/4/5.1/7.1-channel
  6. Support for S/PDIF Out
Lebih lengkapnya bisa di cek disini

The Board

 

 Hmmm .. lo pada umunya kan mobo dari pabrikan gigabyte pasti warnanya semacam biru laut yang mendomonasi, nah lainlagi kalo udah yang seri buat gaming apalagi yg tipe G1 gini, kalo yang seri G1 ini warna nya udah ganti dengan warna hitam dan hijau ala tentara. kalo yang terlihat di atas itu kan PCB nya pada hitam semua dan slot ekspansi nya hijau, keren gan.  Tak lupa, sebuah lempengan heatsink berbentuk magasin senapan serbu (lengkap dengan “peluru” di bagian mulut) ditempelkan di atas chipset Z68. Secara keseluruhan, G1.Sniper2 memiliki dua buah slot PCI-Express x16, dua buah slot PCI-Express x1, dan dua buah slot PCI. Lucunya, terdapat peringatan di bagian heatsink berbentuk magasin, yang memberitahu bahwa bagian tersebut tak dapat dirakit menjadi senjata utuh, just in case.

Selain chipset, area VRM di sekeliling socket prosesor juga tak luput dari perhatian. Gigabyte melengkapi G1.Sniper2 dengan heatsink berikut heatpipe untuk meredam panas di bagian ini. Di bawahnya terdapat komponen-komponen berkualitas tinggi (Ultra Durable 3) seperti Lower RDS (on) MOSFET dan Ferrite Core Choke yang merupakan kelengkapan standar bagi motherboard high-end Gigabyte.

Area VRM di sekeliling socket LGA1155 didinginkan oleh kombinasi heatsink dan heatpipe yang sepintas terlihat meyakinkan. Tidak seperti kebanyakam motherboard Gigabyte lainnya, G1.Sniper2 menggunakan keeping heastink berwarna hitam-hijau. Di baliknya, G1.Sniper2 menggunakan 8-phase VRM.
Rangkaian heatsink G1.Sniper2 dilengkapi dengan lima buah lampu LED berwarna hijau yang akan menyala saat komputer beroperasi. Komputer Anda pun akan tampil lebih meriah bila memiliki sidepanel transparan.

 

Fitur: Killer E2100 dan X-Fi

Tak lengkap rasanya bila belum membahas dua fitur andalan dari seri G1.Killer ini. Semua anggota keluarga G1.Series, termasuk G1.Sniper2, dilengkapi dengan chip network controller Killer E2100 dari Bigfoot Networks dan chip audio Soundblaster X-Fi dengan XRAM sebesar 64 MB dari Creative. Keduanya akan meningkatkan kenyamanan Anda saat bermain game dengan G1.Sniper2.
Berdasarkan pengalaman kami, Killer E2100 cukup membantu melancarkan sesi gaming online dengan meminimalisir lag yang terjadi akibat hambatan network. Chip network controller ini pun datang dengan software manajemen network yang memberikan akses terhadap bermacam fungsi jaringan dan monitoring.
Software Bigfoot Networks Killer Network Manager menyediakan fungsi pengaturan dan monitoring jaringan.

Bagaimana dengan SoundBlaster X-Fi? Berkat ditanamkannya chip audio bikinan Creative ini, G1.Sniper2 mendukung fitur X-Fi Xtreme Fidelity dan EAX Advanced HD yang akan membuat pengalaman gaming Anda semakin realistis. Kami menggunakan software Rightmark Audio Analyzer untuk melihat seberapa baik chip ini dapat mereproduksi suara. Ternyata, chip SoundBlaster X-Fi (20K2) di G1.Sniper2 mampu menghasilkan suara berkualitas tinggi di semua rentang frekuensi.

Software: EasyTune dan Dynamic Energy Saver

Gigabyte juga melengkapi G1.Sniper2 dengan software EasyTune6 dan Dynamic Energy Saver yang masing-masing berguna untuk tuning sistem dan menghemat pemakaian daya. Dengan software EasyTune, pengguna dapat melakukan overclocking di Windows. Parameter yang tersedia cukup lengkap. Apabila diinginkan, peningkatan kinerja instan dapat diperoleh dengan memilih salah satu dari tiga mode “Quick Boost”. Besaran overclock dari masing-masing mode juga ditunjukkan.
EasyTune 6 menyediakan pilihan overclocking instan dan manual. GPU terintegrasi dari prosesor Intel Sandy Bridge juga dapat di-overclock melalui software ini.

 Dynamic Energy Saver memangkas konsumsi daya dengan menerapkan penghematan di komponen-komponen utama PC yang paling boros listrik, yaitu CPU, graphics card, hard disk, chipset, dan memori. Dynamic Energy Saver juga menghidup-matikan ke-8 power phase di G1.Sniper2 sesuai kebutuhan daya sistem untuk menghemat penggunaan listrik
Besarnya penghematan daya dapat diatur menurut tiga tingkatan: level 1,2, dan 3. Semakin tinggi angkanya, semakin besar listrik yang dihemat dari komponen-komponen PC

ScreenShot CPU-Z

Berikut ini adalah screenshot CPU-Z dan GPU-Z saat Gigabyte G1.Sniper2 berjalan dalam kondisi default. Prosesor yang digunakan adalah Core i7-2600K.




Di G1.Sniper2, Gigabyte menyediakan fasilitas overclocking instan dalam bentuk “OC Button” yang dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem secara on-the-fly tanpa harus melalui proses konfigurasi yang membingungkan. Kami menggunakan fitur ini dalam meng-overclock sistem. Caranya sangat mudah, cukup dengan satu tekanan di tombol. Hasilnya? Clockspeed prosesor Core i7-2600K yang digunakan sebagai platform pengujian meningkat cukup jauh dari 3.4 GHz menjadi 4.2 GHz. Peningkatan sebesar kurang lebih 800 MHz tersebut termasuk cukup tinggi dibandingkan motherboard dari pabrikan lain yang juga dilengkapi fitur serupa.
Screenshot CPU-Z G1.Sniper2 dalam keadaan ter-overclock melalui OC Button. Terlihat bahwa nilai multiplier prosesor (dengan catatan Anda menggunakan CPU dengan multiplier terbuka) dinaikkan cukup jauh, tetapi parameter lain tetap berada di angka default. Selama pengujian, kami tidak menemui masalah kestabilan.



Platform Pengujian

Untuk pengujian kali ini, kami menampilkan hasil tes G1.Sniper2 dalam keadaan ter-overclock ke 4.2 GHz. Kecepatan tersebut diperoleh dengan memanfaatkan fitur “OC Button” tanpa modifikasi setting di BIOS.
  • Prosesor: Intel Core i7-2600K
  • Motherboard: Gigabyte G1.Sniper2
  • Memory: Kingston KHX1600c9D3B1K2/4GX
  • Hard Drive: Kingston SSDNow V+100 64 GB
  • Power Supply: Coolermaster Silent Pro Gold 800 Watt
  • Heatsink : Coolermaster Hyper 212+
  • Monitor: Philips 221E
  • Input: Genius (keyboard dan mouse)
  • OS: Windows 7 Ultimate 64-bit SP1
  • Driver: Intel Chipset 9.2.0.1.1025, Intel Graphic 15.21.10.2291

Hasil Pengujian

Blender 2.49b

 Blender merupakan aplikasi “open source” untuk 3D-modelling. Kinerja sistem dalam merender objek 3D diuji di aplikasi ini. Hasil pengujian disajikan dalam satuan waktu. Semakin sedikit waktu yang dibutuhkan, semakin baik.

Cinebench 11.5

 Cinebench merupakan aplikasi pengujian untuk mengukur kinerja hardware dalam merender sebuah scene 3D. Hasil pengujian disajikan dalam bentuk skor. Semakin tinggi skor yang dihasilkan, semakin baik.

PCMark Vantage – HDD Suite

Versi yang lebih lawas dari PCMark ini khusus digunakan untuk melihat pengaruh kinerja sistem terhadap performa storage.

PCMark

WinZip 14.5

WinZip merupakan aplikasi kompresi file ke format Zip. File hasil kompresi dapat diproteksi dengan password yang dienkripsi dengan metode AES (Advanced Encryption Standard). Beberapa prosesor keluaran terbaru dilengkapi instruksi AES agar proses enkripsi dapat berjalan lebih cepat.
Sebuah folder berukuran 700 MB berisi ratusan file dari berbagai jenis dijadikan materi kompresi untuk pengujian. Di grafik di atas, Anda dapat melihat perbedaan kecepatan masing-masing prosesor saat mengerjakan kompresi tersebut. Kompresi kedua dengan tambahan enkripsi AES-256 bit untuk menambah beban juga dijalankan. Hasil pengujian disajikan dalam satuan waktu. Semakin sedikit waktu yang dibutuhkan, semakin baik.

Left 4 Dead

Game dengan engine lawas ini masih relevan dengan standar masa kini. Engine source yang digunakan dalam Left 4 Dead terbilang sensitif pada kecepatan sistem secara keseluruhan. Pengujian dilakukan dengan dengan timedemo buatan sendiri yang dirancang untuk mengukur kecepatan prosesor. Untuk menguji Llano, digunakan resolusi menengah dan setting gambar “high”.

Resident Evil 5

Resident Evil 5 adalah contoh game modern yang mampu memanfaatkan jumlah core ekstra di prosesor. Benchmark dijalankan dalam mode DirectX 9 dan 10.

3Dmark Vantage

3DMark Vantage merupakan aplikasi benchmark sintetis buatan Futuremark corp. yang banyak digunakan untuk mengukur kinerja game sebuah komputer. Preset konfigursi yang digunakan adalah “Performance”.

3Dmark 11

Selain Vantage, versi terbaru dari 3Dmark, yaitu 3Dmark 11, juga digunakan sebagai basis acuan pengujian. Software benchmarking ini sudah mendukung rangkaian fitur DirectX 11, termasuk tessellation. Pengujian dilakukan dengan menggunakan dua seting preset: “Performance” dan “Xtreme”.

Konsumsi Daya




Kesimpulan

Gigabyte sekali lagi membuktikan ketangguhan seri G1.Killer sebagai keluarga gaming motherboard yang mampu memuaskan keinginan penggunanya, baik dari segi performa maupun kelengkapan fitur. G1.Sniper2 bisa dikatakan memiliki hampir semua fitur yang diinginkan gamer, dari mulai kinerja tinggi, dukungan SLI/ Crossfire, hingga fasilitas networking dan dukungan audio berkualitas. Motherboard ini pun sanggup diajak berlari lebih kencang (overclock) apabila diinginkan.
Berkat kemudahan penggunaan dan banyaknya opsi pengaturan tingkat lanjut yang ditawarkan, G1.Sniper2 dapat digunakan oleh semua tipe pengguna, dari mulai overclocker berpengalaman hingga casual gamer. Tidak tahu soal komputer? Bukan masalah! G1.Sniper2 sanggup memberikan kinerja sangat tinggi tanpa membutuhkan campur tangan penggunanya. Tentu, hal tersebut perlu didukung melalui penggunaan komponen lain yang sama bagusnya. Sebagai contoh, kemampuan G1.Sniper2 akan benar-benar terasa apabila dipadankan dengan prosesor Sandy Bridge seri K (unlocked multiplier) dan sub-sistem grafis multi GPU (dua graphics card dalam mode SLI/ Crossfire).
Berdasarkan semua kelebihan yang dimilikinya, G1.Sniper2 benar-benar pantas menyandang predikat “gaming motherboard”. Apabila Anda seorang gamer yang ingin membangun sistem gaming dengan prosesor Sandy Bridge, motherboard ini layak duduk di urutan teratas daftar belanja Anda.

Gigabyte G1.Sniper2

Kelebihan:

  • Fitur lengkap, network dan audio controller berkualitas.
  • Kinerja tinggi.
  • OC button mudah dipakai dan memberi peningkatan performa signifikan.
  • Front access control panel mempermudah penggunaan.

Kekurangan:

  • Butuh komponen kelas atas untuk memanfaatkan seluruh potensi.

Thanks to
www.jagatreview.com

    0 komentar:

    Posting Komentar

    Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...