TV 3D menjadi perangkat yang dikhawatirkan akan mengganggu kesehatan. Sebelumnya, Samsung pernah menyatakan beberapa gangguan yang bisa berakibat buruk untuk kesehatan, seperti memicu epilepsi, pusing, mual, dan lain-lain. Mereka yang kekurangan tidur ataupun meminum alkohol dianjurkan untuk menghindari menonton televisi 3D. Menonton TV 3D dalam jangka panjang membuat kepala sakit, pusing, serta lelah.
Fokus gambar di kacamata memiliki frame rate yang cepat sehingga menyebabkan kedua mata terlalu fokus ke TV. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan sistem kerja syaraf otak dan mata. Oleh karena teknologi ini belum sempurna, disarankan jangan terlalu lama menggunakan atau menonton TV 3D.
Akhir-akhir ini, peneliti dari University of Munich dan University of Saizberg melakukan melakukan studi kasus kepada pasien epilepsi
. Mereka membagi 100 anak kecil dalam dua kali percobaan. Mereka membandingkan 20 menit stimulasi cahaya dan 15 menit menggunakan tampilan 3D, lalu membandingkan perbedaannya.
Walaupun pasien menonton TV 3D, tidak terlihat adanya peningkatan aktivitas epilepsi. Peneliti menyimpulkan bahwa tampilan TV 3D tidak menimbulkan risiko epilepsi. Berdasarkan penelitian kecil ini, sepertinya penelitian lebih lanjut perlu diadakan sebelum menyimpulkan bahwa menonton TV 3D benar-benar tidak menimbulkan kejang. Dari penelitian tersebut, ditemukan beberapa efek samping umum dari TV 3D: 20% dilaporkan mual, sakit kepala, serta pusing.
Sumber: http://www.jagatreview.com
Fokus gambar di kacamata memiliki frame rate yang cepat sehingga menyebabkan kedua mata terlalu fokus ke TV. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan sistem kerja syaraf otak dan mata. Oleh karena teknologi ini belum sempurna, disarankan jangan terlalu lama menggunakan atau menonton TV 3D.
Akhir-akhir ini, peneliti dari University of Munich dan University of Saizberg melakukan melakukan studi kasus kepada pasien epilepsi
. Mereka membagi 100 anak kecil dalam dua kali percobaan. Mereka membandingkan 20 menit stimulasi cahaya dan 15 menit menggunakan tampilan 3D, lalu membandingkan perbedaannya.
Walaupun pasien menonton TV 3D, tidak terlihat adanya peningkatan aktivitas epilepsi. Peneliti menyimpulkan bahwa tampilan TV 3D tidak menimbulkan risiko epilepsi. Berdasarkan penelitian kecil ini, sepertinya penelitian lebih lanjut perlu diadakan sebelum menyimpulkan bahwa menonton TV 3D benar-benar tidak menimbulkan kejang. Dari penelitian tersebut, ditemukan beberapa efek samping umum dari TV 3D: 20% dilaporkan mual, sakit kepala, serta pusing.
Sumber: http://www.jagatreview.com
0 komentar:
Posting Komentar